PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Unsur kimia, atau hanya disebut unsur, adalah zat kimia yang yang
tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih kecil, atau tidak dapat diubah
menjadi zat kimia lain dengan menggunakan metode kimia biasa. Partikel terkecil
dari unsur adalah atom. Sebuah atom terdiri dari atas inti atom (nucleus) dan
dikelilingi oleh electron. Inti atom terdiri dari atas sejumlah proton dan
neutron. Hingga saat ini deketahui terdapat kurang lebih 117 unsur di dunia.
Hal yang membedakan unsur satu dengan lainnya adalah “jumlah
proton” dan jumlah elektron suatu unsur atau ikatan dalam inti atom tersebut.
Jumlah proton pada sebuah atom dikenal dengan istilah nomor atom (dilambangkan
dengan Z). dan massa atom sebuah unsur (dilambangkan dengan A) adalah massa
rata-rata atom suatu unsure pada alam.
Di anatar sekian banyak unsur, salah satu di antaranya adalah
unsure Vanadium. Vanadium adalah unsur kimia dalam table bekala yang mempunyai simbol
V dan nomor atom 23.
2.
Rumusan Makalah
a. Bagaimana sifat fisik dari unsur vanadium?
b. Bagaimana sifat kimia dari unsur vanadium?
c. Apa kegunaan unsur vanadium?
a. Bagaimana sifat fisik dari unsur vanadium?
b. Bagaimana sifat kimia dari unsur vanadium?
c. Apa kegunaan unsur vanadium?
3. Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui sifat fisik dari unsur vanadium
b. Untuk mengetahui sifat kimia dari unsur vanadium
c. Untuk mengetahui kegunaan unsur vanadium
PEMBAHASAN
(VANADIUM)
a. Untuk mengetahui sifat fisik dari unsur vanadium
b. Untuk mengetahui sifat kimia dari unsur vanadium
c. Untuk mengetahui kegunaan unsur vanadium
PEMBAHASAN
(VANADIUM)
1. Sejarah
Vanadium pertama kali ditemukan oleh Andres Manuel Del Rio, orang
Spanyol yang menjadi ahli pertambangan di Meksiko, pada tahun 1801. Del Rio
mengesktrak logam tersebut dari sampel bijih timbale berwarna coklat, yang
kemudian dinamakan Vanadinite. Dia menemukan bahwa garam tersebut
memperlihatkan bermacam-macam warna, dan karena itu dia menamakan unsure
tersebut panchromium (Greek: all colors). Del Rio mengganti nama unsure
tersebut menjadi erythonium karena garam berwarna merah saat dipanaskan.
Sayangnya, pada tahun 1805 seorang
ahli kimia Perancis bernama Hippolyte Victor Collet-Descotils, serta teman Del
Rio bernama Baron Alexander von Humboldt menyatakan bahwa unsur baru Del Rio hanyalah
krom yang tidak murni. Del Rio pun menerima pernyataan ahli kimia Perancis itu
dan menarik kembali pernyataannya.
Unsure ini akhirnya ditemukan
kembali pada tahun 1831 oleh kimiawan Swedia bernama Nils Gabriel Sefstrom,
saat bekerja dengan bijih besi. Sefstrom kemudian memilih sebuah nama unsure
berawalan huruf V, yang belum digunakan pada unsure lain. Dia menamakannya
Vanadium untuk memuliakan Dewi Skandinavia, Vanadis (dewi kecantikan dan
kesuburan), karena senyawa logam vanadium memiliki aneka macam warna yang
cantik. Pada tahun 1831, seorang geolog bernama George William Featherstonhaugh
menyarankan penamaan vanadium diganti dengan “Rionuim”, tetapi sarannya tidak
diikuti.
Isolasi logam vanadium tergolong
sulit. Pada tahun 1831, Berzelius melaporkan tentang pengisolasian logam
tersebut, tetapi Henry Enfield Roscoe membuktikan bahwa Berzelius mengisolasi
Vanadium Nitride (VN). Pada akhirnya, Roscoe berhasil mengisolasi vanadium pada
tahun 1867, dengan mereduksi Vanadium (III) Chloride, VCl3 dengan
hydrogen. Vanadium tidak dapat dimurnikan hingga kadar 99.3%-99.8% sampai tahun
1922.
Pada tahun 1927, vanadium murni berhasil diisolasi dengan mereduksi
Vanadium Pentoxide dengan calcium.
2. Sumber
Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya
karnotit, roskolit, vanadit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang
sangatn penting. Vanadium juga ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih
besi, juga terdapat dalam minyak mentah sebagai senyawa kompleks organic.
Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu meteor.
Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan
sumber vanadium yang sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh
dengan mereduksi vanadium dengan magnesium atau dengan campuran
magnesium-natrium.
Sekarang, kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5,
dengan kalsium dalam sebuah tabung bertekanan, proes yang dikembangkan oleh
McKenie dan Seybair.
3. Sifat Fisik
Vanadium
adalah logam berwarna putih kelabu yang lembut dan mulur. Ia mempunyai daya
tahan kakisan yang baik terhadap al-kali, asid sulfurik dan asid hiroklorik. Ia
bersedia untuk teroksida pada kira-kira 933 K. vanadium mempunyai kekuatan
struktur yang baik dan keratin rentas belahan neutron yang rendah,
menyebabkannya berguna dalam aplikasi nuclear. Walupun ia sejenis logam, vanadium
bersama dengan kromium dan mangan mempunyai cirri-ciri oksida valensi yang
bersifat asid.
4. Sifat kimia
Sifat kimia vanadium, yaitu yang memiliki konfigursi electron
sebagai berikut:
23V : 1s2 2s2
2p6 3s2 3p6 4s2 3d3
Vanadium termasuk pada golongan transisi, yaitu golongan V B
periode ke-4.
Vanadium(V) oksida sebagai katalis Proses
Contact
Reaksi keseluruhan
Selama berlangsungnya proses kontak untuk membuat asam sulfat, belerang dioksida diubah menjadi belerang trioksida. Hal ini dilakukan dengan cara melewatkan belerang dioksida dan oksigen diatas padatan katalis vanadium(V) oksida.
Reaksi keseluruhan
Selama berlangsungnya proses kontak untuk membuat asam sulfat, belerang dioksida diubah menjadi belerang trioksida. Hal ini dilakukan dengan cara melewatkan belerang dioksida dan oksigen diatas padatan katalis vanadium(V) oksida.
Bagaimana jalannya reaksi
Hal ini merupakan contoh yang baik untuk melihat kemampuan logam transisi dan persenyawaannya untuk digunakan sebagai katalis karena kemampuan yang dimiliki oleh logam transisi dan persenyawaannya untuk mengubah tingkat oksidasinya (bilangan oksidasi).
Hal ini merupakan contoh yang baik untuk melihat kemampuan logam transisi dan persenyawaannya untuk digunakan sebagai katalis karena kemampuan yang dimiliki oleh logam transisi dan persenyawaannya untuk mengubah tingkat oksidasinya (bilangan oksidasi).
Belerang
dioksida di oksidasi menjadi belerang trioksida dengan vanadium(V) oksida. Pada
saat proses berlangsung, vanadium(V) oksida di reduksi menjadi vanadium(IV)
oksida.
Vanadium(IV)
dioksida kemudian di oksidasi kembali oleh oksigen.
Meskipun
katalis berubah-ubah selama proses reaksi berlangsung, pada akhir proses reaksi
sifat kimia dari katalis tersebut sama dengan pada awal proses reaksi.
Tingkat oksidasi vanadium
Vanadium memiliki berbagai tingkat oksidasi pada persenyawaannya yang terdiri dari +5, +4, +3, dan +2. Bagian ini menunjukkan perubahannya. Pembahasan dapat dimulai dengan sedikit gambaran, dan kemudian memperhatikan proses reaksi pada saat potensial redoks standar (potensial elektroda standar).
Pengamatan perubahan di laboratorium
Reduksi tingkat vanadium(V) menjadi vanadium(II)
Sumber vanadium yang biasa pada tingkat oksidasi +5 adalah amonium metavanadat, NH4VO3. Zat ini sangat tidak larut dalam air dan biasanya larut dengan mudah dalam larutan natrium hidroksida.
Larutan dapat di reduksi dengan menggunakan seng dan asam – baik itu asam klorida maupun asam sulfat, biasanya dengan konsentrasi asam yang sedang.
Keberadaan ion vanadium yang tepat dalam larutan sangatlah rumit, dan berubah-ubah sesuai dengan pH larutan. Reaksi terjadi dalam kondisi asam ketika ion yang paling utama dalam larutan adalah VO2+ disebut ion dioksovanadium(V).
Catatan: Ion biasanya ditulis sebagai VO2+ tetapi penulisan yang lebih akurat adalah [VO2(H2O)4]+.
Vanadium memiliki berbagai tingkat oksidasi pada persenyawaannya yang terdiri dari +5, +4, +3, dan +2. Bagian ini menunjukkan perubahannya. Pembahasan dapat dimulai dengan sedikit gambaran, dan kemudian memperhatikan proses reaksi pada saat potensial redoks standar (potensial elektroda standar).
Pengamatan perubahan di laboratorium
Reduksi tingkat vanadium(V) menjadi vanadium(II)
Sumber vanadium yang biasa pada tingkat oksidasi +5 adalah amonium metavanadat, NH4VO3. Zat ini sangat tidak larut dalam air dan biasanya larut dengan mudah dalam larutan natrium hidroksida.
Larutan dapat di reduksi dengan menggunakan seng dan asam – baik itu asam klorida maupun asam sulfat, biasanya dengan konsentrasi asam yang sedang.
Keberadaan ion vanadium yang tepat dalam larutan sangatlah rumit, dan berubah-ubah sesuai dengan pH larutan. Reaksi terjadi dalam kondisi asam ketika ion yang paling utama dalam larutan adalah VO2+ disebut ion dioksovanadium(V).
Catatan: Ion biasanya ditulis sebagai VO2+ tetapi penulisan yang lebih akurat adalah [VO2(H2O)4]+.
Re-oksidasi vanadium(II)
Ion vanadium(II) sangat mudah teroksidasi. Jika kamu mencabut kapas mentah dari labu dan menuangkan sebagaian larutan pada tabung reaksi, maka warna akan kembali hijau karena larutan ini bersentuhan dengan oksigen di udara. Larutan kembali teroksidasi menjadi vanadium(III).
Ion vanadium(II) sangat mudah teroksidasi. Jika kamu mencabut kapas mentah dari labu dan menuangkan sebagaian larutan pada tabung reaksi, maka warna akan kembali hijau karena larutan ini bersentuhan dengan oksigen di udara. Larutan kembali teroksidasi menjadi vanadium(III).
Jika larutan
dibiarkan untuk jangka waktu yang lama, larutan akan kembali menjadi biru
sebagai pengaruh oksidasi udara dan kembali lagi menjadi tingkat vanadium(IV) –
ion VO2+.
Penambahan asam nitrat (agen pengoksidasi yang sangat kuat) pada larutan vanadium(II) juga dapat menghasilkan ion VO2+ yang berwarna biru. Vanadium(II) kembali teroksidasi menjadi vanadium(IV).
Penambahan asam nitrat (agen pengoksidasi yang sangat kuat) pada larutan vanadium(II) juga dapat menghasilkan ion VO2+ yang berwarna biru. Vanadium(II) kembali teroksidasi menjadi vanadium(IV).
Penjelasan perubahan potensial redoks
(potensial elektroda)
Penggunaan seng sebagai agen pereduksi
Penggunaan seng sebagai agen pereduksi
Tingkat pertama dari rangkaian reduksi
Coba perhatikan pada reduksi tingkat pertama – dari VO2+ ke VO2+. Potensial redoks setengah reaksi untuk vanadium diberikan oleh:
Kesetimbangan
yang berkaitan untuk seng adalah:
Prinsip
sederhana adalah jika merangkaikan dua setengah reaksi secara bersamaan, salah
satu setengah reaksi dengan harga E°yang lebih positif akan bergerak ke kanan;
dan satu yang lain dengan harga E°yang negatif (kurang positif) akan bergerak
ke kiri.
Tingkat reaksi yang lain
Berikut ini adalah harga-harga Eo untuk seluruh tahap reduksi dari vanadium(V) menjadi vanadium(II):
Berikut ini adalah harga-harga Eo untuk seluruh tahap reduksi dari vanadium(V) menjadi vanadium(II):
… dan berikut
adalah harga untuk seng:
Harus diingat
bahwa reaksi vanadium bergerak ke arah kanan (sesuai dengan yang kita
inginkan), harga Eo-nya harus lebih positif apapun yang kamu
reaksikan dengannya.
Dengan kata lain, supaya reaksi dapat berlangsung, seng harus selalu memiliki harga lebih negatif – pada kasus ini.
Seng dapat mereduksi vanadium melalui tiap tahap dari tahapan-tahapan tersebut untuk menghasilkan ion vanadium(II).
Dengan kata lain, supaya reaksi dapat berlangsung, seng harus selalu memiliki harga lebih negatif – pada kasus ini.
Seng dapat mereduksi vanadium melalui tiap tahap dari tahapan-tahapan tersebut untuk menghasilkan ion vanadium(II).
Penggunaan agen reduksi yang lain
Andaikata kamu menggantikan seng sebagai agen pereduksi dengan timah. Seberapa jauh reduksi berlangsung kali ini?
Berikut adalah beberapa harga E° :
Andaikata kamu menggantikan seng sebagai agen pereduksi dengan timah. Seberapa jauh reduksi berlangsung kali ini?
Berikut adalah beberapa harga E° :
. . . dan
berikut harga untuk timah:
Supaya setiap reaksi dapat terjadi, reaksi
vanadium harus memiliki harga Eo lebih positif karena kita
menginginkannya supaya reaksi tersebut bergeser kearah kanan. Hal ini berarti bahwa
timah harus memiliki harga yang lebih negatif.
Pada persamaan vanadium yang pertama (dari +5 ke +4), harga untuk timah lebih negatif. Ini akan bekerja dengan baik.
Pada persamaan vanadium yang kedua (dari +4 ke +3), harga untuk timah lebih negatif juga. Ini juga akan bekerja dengan baik.
Tetapi pada reaksi vanadium yang terakhir (dari +3 ke +2), timah tidak lagi memiliki harga Eo yang lebih negatif. Timah tidak akan mereduksi vanadium(III) manjadi vanadium(II)
Pada persamaan vanadium yang pertama (dari +5 ke +4), harga untuk timah lebih negatif. Ini akan bekerja dengan baik.
Pada persamaan vanadium yang kedua (dari +4 ke +3), harga untuk timah lebih negatif juga. Ini juga akan bekerja dengan baik.
Tetapi pada reaksi vanadium yang terakhir (dari +3 ke +2), timah tidak lagi memiliki harga Eo yang lebih negatif. Timah tidak akan mereduksi vanadium(III) manjadi vanadium(II)
Re-oksidasi vanadium(II)
Tingkat oksidasi vanadium(II) lebih mudah teroksidasi kembali menjadi vanadium(III) – atau lebih tinggi.
Oksidasi oleh ion hidrogen
Kamu pasti ingat bahwa reduksi awal yang kita bicarakan adalah mengenai penggunaan seng dan asam pada labu yang disumbat dengan kapas mentah untuk menjaga supaya udara tetap diluar labu. Udara akan mengoksidasi ion vanadium(II) dengan cepat ? tetapi oksidasi juga akan terjadi jika ion hidrigen terdapat dalam larutan!
Larutan vanadium(II) hanya akan tetap stabil selama kamu menjaganya supaya udara tetap diluar dan dengan adanya seng. Seng dibutuhkan untuk menjaga supaya vanadium tereduksi.
Apa yang ajkan terjadi jika seng tidak ada disana? Lihatlah harga Eo berikut:
Tingkat oksidasi vanadium(II) lebih mudah teroksidasi kembali menjadi vanadium(III) – atau lebih tinggi.
Oksidasi oleh ion hidrogen
Kamu pasti ingat bahwa reduksi awal yang kita bicarakan adalah mengenai penggunaan seng dan asam pada labu yang disumbat dengan kapas mentah untuk menjaga supaya udara tetap diluar labu. Udara akan mengoksidasi ion vanadium(II) dengan cepat ? tetapi oksidasi juga akan terjadi jika ion hidrigen terdapat dalam larutan!
Larutan vanadium(II) hanya akan tetap stabil selama kamu menjaganya supaya udara tetap diluar dan dengan adanya seng. Seng dibutuhkan untuk menjaga supaya vanadium tereduksi.
Apa yang ajkan terjadi jika seng tidak ada disana? Lihatlah harga Eo berikut:
Reaksi dengan
harga E° yang lebih negatif akan bergeser ke kiri; reaksi dengan harga lebih
positif (atau kurang negatif) akan bergeser ke kanan.
Hal itu berarti bahwa ion vanadium (II) akan teroksidasi menjadi ion vanadium(III), dan ion hidrogen tereduksi menjadi hidrogen.
Hal itu berarti bahwa ion vanadium (II) akan teroksidasi menjadi ion vanadium(III), dan ion hidrogen tereduksi menjadi hidrogen.
Akankah reaksi oksidasi berlanjut – sebagai contoh, ke tingkat vanadium(IV)?
Perhatikan beberapa harga E° dan tentukan:
Supaya
kesetimbangan vanadium bergerak ke kiri, maka harus memiliki harga Eo
yang lebih negatif. Kesetimbangan di atas tidak memiliki harga Eo
yang lebih negatif dan karena itu reaksi tidak akan terjadi.
Oksidasi dengan asam nitrat
Pada arah yang sama, kamu dapat mencoba seberapa jauh asam nitrat akan mengoksidasi vanadium(II).
Berikut adalah tahap pertama:
Pada arah yang sama, kamu dapat mencoba seberapa jauh asam nitrat akan mengoksidasi vanadium(II).
Berikut adalah tahap pertama:
Reaksi vanadium
memiliki harga Eo yang lebih negatif dan jkarena itu reaksi akan bergerak ke
kiri; reaksi asam nitrat bergerak ke kanan.
Asam nitrat
akan mengoksidasi vanadium(II) menjadi vanadium(III).
Tahap yang kedua meliputi harga Eo:
Asam nitrat
lagi-lagi memiliki harga Eo yang lebih positif dan karena itu
bergerak ke kanan. Reaksi vanadium yang lebih negatif (kurang positif) bergerak
ke kiri.
Asam nitrat tentu saja akan mengoksidasi vanadium(III) menjadi vanadium(IV).
Asam nitrat tentu saja akan mengoksidasi vanadium(III) menjadi vanadium(IV).
Tidak, itu tidak akan terjadi! Untuk reaksi
vanadium supaya bergerak ke kiri untuk membentuk ion dioksovanadium(V), harus
memiliki harga Eo yang lebih negatif (kurang positif). Reaksi kesetimbangan di
atas tidak memiliki harga yang kurang positif, dan oleh karena itu reaksi tidak
akan terjadi.
5. Kegunaan
Vanadium digunakan dalam memproduksi logam tahan karat dan
peralatan yang digunakan dalam kecepatan tinggi. Vanadium karibida sangat
penting dalam pembuatan baja.
Sekitar 80% vanadium yang sekarang dihasilkan, digunakan sebagai ferro
vanadium atau sebagai bahan tambahan baja. Foil vanadium digunakan sebagai zat
pengikat dalam melapisi titanium pada baja. Vanadium petoksida digunakan dalam
pembuatan keramik dan sebagai katalis.
Vanadium juga digunakan untuk menghasilkan magnet superkonduktif
dengan medan magnet sebesar 175000 Gauss.
Pengguanaan utama dalam paduan vanadium, terutama dengan baja.
Sejumlah kecil vanadium menambah kekuatan, ketangguhan, dan tahan panas. Hal
ini biasanya ditambahkan dalam bentuk ferrovanadium, sebuah paduan besi
vanadium. Vanadium baja paduan digunakan dalam gigi.
Titanium-alumunium-vanadium
paduan vanadium digunakan dalam mesin jet dan untuk pesawat berkecepatan
tinggi. Vanadium foil digunakan dalam cladding titanium untuk baja.
Vanadium-rekaman gallium digunakan dalam superkonduksi. Vanadium
pentoxide digunakan dalam keramik dan sebagai katalis.
Vanadium (V) oksida adalah sebuah katalis dalam proses Kontak untuk memproduksi asam sulfat . Kimia vanadium dicatat untuk aksesibilitas dari empat berdekatan oksidasi. Umum oksidasi vanadium adalah 2 (ungu), 3 (hijau), 4 (biru) dan 5 (kuning). Vanadium (II) senyawa reduktor, dan vanadium (V) senyawa agen oksidasi. Vanadium (IV) senyawa sering ada sebagai vanadyl derivatif yang berisi VO 2 + pusat.
Konstanta disosiasi asam untuk vanadium dan seri fosfor sangat mirip. Dalam banyak solusi yang lebih terkonsentrasi polyvanadates terbentuk. Rantai, cincin dan cluster yang melibatkan tetrahedral vanadium, analog dengan polyphosphates, diketahui. Selain itu, cluster seperti decavanadates V 10 O 4-28 dan H V 10 O 3 - 28, yang mendominasi pada pH 4-6, dibentuk di mana senyawa oktahedral tentang vanadium.
Vanadium juga membentuk berbagai peroxo-kompleks ketika diobati dengan hidrogen peroksida. Misalnya, kuning oxovanadium (V) ion VO + 2 dalam larutan asam peroksida hidrogen membentuk bata merah peroxovanadium (V) ion, VO (O 2)2 +.
Kimia organologam vanadium dikembangkan dengan baik, tetapi senyawa organologam dari signifikansi nilai komersial kecil. Vanadocene dichloride adalah serbaguna reagen dan bahkan mulai menemukan aplikasi kecil dalam kimia organik. Vanadium karbonil, V (CO) 6, adalah contoh yang langka sebuah karbonil logam yang mengandung elektron tidak berpasangan, tetapi yang ada tanpa dimerization. Penambahan elektron menghasilkan V (CO) - 6 (isoelektrik dengan Cr (CO)6) yang dapat lebih diperkecil dengan natrium dalam amonia cair menghasilkan V (CO) 3 - 6 (isoelektrik dengan Fe (CO)5).
Logam vanadium tidak ditemukan di alam, namun diketahui ada di sekitar 65 berbeda mineral. Contoh yang signifikan secara ekonomi termasuk patronite (VS 4), vanadinite (Pb 5 (VO 4) 3 Cl), dan carnotite (K 2 (uo 2) 2 (VO 4) 2 • 3H 2 O). Banyak dunia produksi vanadium bersumber dari vanadium-bantalan magnetit ditemukan ultramafic gabbro tubuh. Vanadium ditambang sebagian besar di Afrika Selatan, barat laut Cina, dan timur Rusia. Pada tahun 2007 tiga negara tersebut ditambang lebih dari 95% dari 58.600 ton yang diproduksi vanadium.
Vanadium (V) oksida adalah sebuah katalis dalam proses Kontak untuk memproduksi asam sulfat . Kimia vanadium dicatat untuk aksesibilitas dari empat berdekatan oksidasi. Umum oksidasi vanadium adalah 2 (ungu), 3 (hijau), 4 (biru) dan 5 (kuning). Vanadium (II) senyawa reduktor, dan vanadium (V) senyawa agen oksidasi. Vanadium (IV) senyawa sering ada sebagai vanadyl derivatif yang berisi VO 2 + pusat.
Konstanta disosiasi asam untuk vanadium dan seri fosfor sangat mirip. Dalam banyak solusi yang lebih terkonsentrasi polyvanadates terbentuk. Rantai, cincin dan cluster yang melibatkan tetrahedral vanadium, analog dengan polyphosphates, diketahui. Selain itu, cluster seperti decavanadates V 10 O 4-28 dan H V 10 O 3 - 28, yang mendominasi pada pH 4-6, dibentuk di mana senyawa oktahedral tentang vanadium.
Vanadium juga membentuk berbagai peroxo-kompleks ketika diobati dengan hidrogen peroksida. Misalnya, kuning oxovanadium (V) ion VO + 2 dalam larutan asam peroksida hidrogen membentuk bata merah peroxovanadium (V) ion, VO (O 2)2 +.
Kimia organologam vanadium dikembangkan dengan baik, tetapi senyawa organologam dari signifikansi nilai komersial kecil. Vanadocene dichloride adalah serbaguna reagen dan bahkan mulai menemukan aplikasi kecil dalam kimia organik. Vanadium karbonil, V (CO) 6, adalah contoh yang langka sebuah karbonil logam yang mengandung elektron tidak berpasangan, tetapi yang ada tanpa dimerization. Penambahan elektron menghasilkan V (CO) - 6 (isoelektrik dengan Cr (CO)6) yang dapat lebih diperkecil dengan natrium dalam amonia cair menghasilkan V (CO) 3 - 6 (isoelektrik dengan Fe (CO)5).
Logam vanadium tidak ditemukan di alam, namun diketahui ada di sekitar 65 berbeda mineral. Contoh yang signifikan secara ekonomi termasuk patronite (VS 4), vanadinite (Pb 5 (VO 4) 3 Cl), dan carnotite (K 2 (uo 2) 2 (VO 4) 2 • 3H 2 O). Banyak dunia produksi vanadium bersumber dari vanadium-bantalan magnetit ditemukan ultramafic gabbro tubuh. Vanadium ditambang sebagian besar di Afrika Selatan, barat laut Cina, dan timur Rusia. Pada tahun 2007 tiga negara tersebut ditambang lebih dari 95% dari 58.600 ton yang diproduksi vanadium.
Vanadium juga hadir dalam bauksit dan bahan bakar fosil deposito seperti minyak
mentah, batubara, serpih minyak dan tar pasir. Dalam minyak mentah, konsentrasi
sampai 1200 ppm telah dilaporkan. Ketika produk-produk minyak seperti dibakar,
jejak-jejak vanadium dapat memulai korosi pada motor dan boiler. Diperkirakan
110.000 ton per tahun vanadium dilepaskan ke atmosfir dengan membakar bahan
bakar fosil. Vanadium juga telah terdeteksi di spectroscopically cahaya dari
Matahari dan beberapa bintang.
Alhamdulillah akhirnya tugasku kimia aku selesai juga berkat artikel kakak :) thanks yah kak Artikelnya bener-bener bermanfaat.. (y)
BalasHapusreaksi nya gak di pasang -__________-
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusEmperor Casino Review | Play Slots and earn - Shootercasino
BalasHapusWe will cover the latest bonus offers for 메리트카지노 new players, and also get to know the 제왕 카지노 most important 온카지노 aspects that can be part of your experience.